Rabu, 05 Januari 2011

Kata Bijak Islami


Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.

Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup akan tenteram.

Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa.

Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk-Nya.

Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas Kasih-Nya.

Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.

Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. – Nabi Muhammad Saw

Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. ~ Nabi Muhammad SAW

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. ~ Nabi Muhammad SAW

Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia. ~ Nabi Muhammad SAW

Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian. ~ Nabi Muhammad SAW

Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. ~ Imam Al Ghazali

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. ~ Khalifah ‘Umar

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. ~ Ibnu Mas’ud

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. ~ Khalifah ‘Ali

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. ~ Ibnu Mas’ud

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. ~ Khalifah ‘Ali

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. ~ Khalifah ‘Umar

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. ~ Imam An Nawawi

Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah. – Nabi Muhammad Saw

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. – Abu Bakar Sibli

Kata bijak kehidupan


Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.

Sifat orang yang berilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut kepada Tuhan.

Contoh yang baik adalah nasehat terbaik (Fuller)

Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti (John Gardne)

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. – Bung Karno

Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. – Mary Mccarthy

Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. – La Roucefoucauld

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. – Benjamin Franklin

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. – Cicero

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. – Dale Carnegie

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. – George Downing

Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. – Sydney Harris

Selasa, 30 November 2010

Membaranya Jalan Hidup Sang Pembicara

Sahabat Semesta yang Tulus, Jika Anda sebagai seorang Pembicara, maka perhatikanlah untaian kalimat berikut : Banyak Yang Mampu menjadi Pembicara, tapi sedikit yang Berbicara dengan sepenuh Kemampuan. Banyak Yang Mau Menjadi Pembicara, tapi sedikit yang Berbicara dengan sepenuh Kemauan. Banyak yang Berbicara tentang Kebenaran, tapi sedikit yang Berbicara dengan Benar. Banyak yang mampu membicarakan Orang banyak, tapi sedikit yang mampu berbicara di hadapan Orang banyak. Banyak yang Berhati-hati ketika Berbicara, tapi sedikit yang berbicara dengan sepenuh Hati. Banyak yang membicarakan tentang Cinta, tapi sedikit yang menyimak tatkala cinta sedang Berbicara. Banyak yang berbicara tentang TUHAN, tapi sedikit yang melibatkan TUHAN sejati ketika ia sedang berbicara.
Sedangkan jika Anda sebagai seorang Pendengar, maka perhatikanlah untaian kalimat berikut : Banyak yang Melihat, tapi sedikit yang Mendengar. Banyak yang Mendengar, tapi sedikit yang MendengarKAN. Banyak yang Mendengarkan, tapi sedikit yang MemperHATIkan. Banyak yang Memperhatikan, tapi sedikit yang MengERTI. Banyak yang Mengerti, tapi sedikit yang MengAMALkan. Banyak yang Mengamalkan, tapi sedikit yang IKHLAS. Banyak yang IKHLAS, tapi sedikit yang tetap mampu istiqomah menjaga keikhlasannya dalam setiap amal perbuatan yang telah dimengertinya.
Satu sisi Sang Pembicara belum siap total menjadi seorang Pembicara yang pribadinya positif dan memiliki skill berbicara yang positif, dan di sisi lain karakter para Pendengar umumnya adalah lebih suka sesuatu yang sifatnya hiburan dan terlihat (Visible). Jika Sang Pembicara berorientasi Menghibur, maka tak kan mudah terjadinya perubahan karakter pada para pendengar, dan jika Sang Pembicara berorientasi mendidik, maka Skill (Teknik) dan Soft Skill (Hati-Daleman) Sang Pembicara banyak yang belum mumpuni sehingga para pendengar tidak nyaman dan bosan mendengar dan menyimak materi yang diberikan.
Padahal, Pembicara dan juga Pendengar, keduanya ingin berubah dan menjadi lebih baik, tetapi ternyata BERUBAH menuju kebaikan itu sangatlah tidak mudah kecuali bagi hamba-hamba Allah yang telah mendapatkan HIDAYAH dariNya.
Sebetulnya, beban sebagai seorang Pembicara itu sangatlah banyak, sehingga jika Sang Pembicara masih “gagal” melepaskan dan menyerahkan beban yang ada pada dirinya kepada Allah maka yang terjadi adalah ketidakbaikan, dimana energi suara yang timbul tidak akan penuh dengan kepositifan. Sehingga dampak perubahan itu masih jauh dari harapan, karena Sang Pembicara sendiri pun pada sejatinya belum berubah, atau setidaknya belum mau berubah dengan sungguh-sungguh sebagaimana yang sering disarankannya kepada para audiennya.
Ya, walaupaun para pendengar banyak yang tidak kenal hidup keseharian Sang Pembicara, tapi energi suara dari Sang Pembicara tersebut akan menjadi salah satu washilah yang utama akan datang atau tidaknya hidayah dan rahmat dari ALLAH SWT. Walaupun karakter suara itu bisa di make-up (manipulasi), tapi “daleman” dari karakter suara Sang Pembicara itu tetaplah JUJUR mensilaturahimi para hati audien yang mengikuti seminarnya.
Sahabat Semesta yang bijak, sesungguhnya dalam hidup ini ada dua unsur, pertama unsur yang TERLIHAT (Visible) dan kedua unsur yang TIDAK TERLIHAT (Invisible). Secara Visible mungkin saja para pendengar bisa terpengaruh oleh Sang Pembicara, misal tampilan Sang Pembicara yang oke, menawan, rapi, berjas, berdasi, bening, jam tangan mahal, dan datang dengan mobil yang keren, tapi secara Invisible Sang Pembicara tidak bisa menutupi apa pun di hadapan hati terdalam audiennya.
Itu sebabnya jika Sang Pembicara mengatakan bahwa kita harus sering sedekah, berani dan pantang menyerah, sedangkan ia sendiri adalah seorang yang kikir, penakut dan mudah menyerah, maka yang terjadi adalah bentrokan bawah sadar antara yang diucapkan Sang Pembicara dengan apa yang dirasakan di dalam hati terdalam Sang Pembicara, sehingga yang tertransfer ke dalam hati Sang Pendengar seringkali adalah apa yang ada di hati Sang Pembicara bukan apa yang diucapkan oleh Sang Pembicara.
Dan, walaupun Sang Pembicara itu secara Visible ia baik, dan secara Invisible juga ia bertaqwa, tapi jika setelah ia merasa sukses memberikan sebuah sesi training, lalu secara bawah sadar ia merasa bangga dengan kehebatannya, maka yang tadinya seharusnya materi yang telah disampaikannya itu memberikan efek yang dahsyat kepada para pendengar, tapi karena ia berbangga diri, maka efek itu menjadi jauh berkurang atau malah bisa saja hilang. Hal ini terjadi tentunya dikarenakan tidak adanya Ridho dari Allah dan secara washilah hal ini terjadi karena Energi yang seharusnya dibagikan ke para peserta itu telah terserap ke dalam rasa bangga Sang Pembicara itu. Itu sebabnya dalam sebuah hadist disebutkan bahwa salah satu hal yang menghancurkan adalah hadirnya rasa bangga terhadap diri sendiri.
Maka, jika Anda seorang Pembicara tetaplah tawadhu (rendah hati) setelah Anda sukses menyampaikan materi dalam sesi training yang Anda lakukan, sehingga tidak perlu langsung sibuk mencari testimoni yang membuat Anda merasa bangga dengan testimoni itu. Tapi biarkanlah, jika ada testimoni secara alami hadir kepada Anda, dan bersyukurlah atas karuniaNya.
Dan jika Anda seorang Pendengar, maka belajarlah mendengar dengan hati (memperHATIkan), bukan sekedar Mendengarkan (Listen), apalagi jika sekedar Mendengar saja (Hear). Tapi dengarkanlah dengan sepenuh hati, sehingga terjadi perubahan yang dahsyat dalam hidup Anda atas izinNya, dan niatkanlah ke dalam diri Anda bahwa Anda akan menyampaikan sebagian atau seluruh dari materi yang Anda dapatkan dari Sang Pembicara. Karena sejatinya semua Motivasi sejati itu Islami, dan semua yang Islami itu Qurani, dan Nabi saw. pernah bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang belajar Al-Quran (Sebagai Audien/Sang Pendengar) dan yang Mengajarkan Al-Quran (Sebagai Pembicara/Sang Pembicara).
Wallahu alam bish-showab

INI TENTANG GURU !!

INI TENTANG GURU !!

Kali ini aku ingin memberikan predikatku pada guru . Lelaki yang wajahnya timbul beberapa keriputan, tanda usianya semakin senja ialah guruku. Ada lagi wanita anggun yang selalu berpakaian maching pun guruku. Lelaki muda yang berkaca mata dengan sedikit jenggot itu pula guruku. Ya ! itu semua guruku, mereka berbeda, tak ada yang memprioritaskan sama. Hanya status pekerjaan yang menyamakannya, guru. Tak wajib tinggal di perumahan elite atau bahkan menamatkan pendidikan di universitas yang sama. Semua berbeda, ada yang lebih tua, ada yang lebih muda. Ada yang menutup auratnya sempurna, ada yang membukanya tak tahu agama. Mereka datang dari beragam budaya, dari beragam ilmu. Ada yang datang dengan segudang ilmu agama, ada pula yang buta agama tapi pandai fisika. Beragam memang, itulah sebabnya aku tak pantas untuk menyamai mereka.
“ bapak gak seperti pak tono, kalau sedang pelajaran beliau selalu bercanda. Jadi kita gak stres. Bapak terlalu serius. Makannya kita sulit mencerna pelajaran bapak’’
“setiap guru kan berbeda !!’’ itulah jawabnnya saat ia meminta kritik dari muridnya. Ada lagi guru yang lain.
“saya gak suka pak, bapak terlalu banyak bercanda. Pelajaran yang kita serap Cuma sedikit. Sedangkan ulangan soalnya sulit.’’
lain lagi perihalnya, guru yang diawal harus sering bercanda, guru yang berikutnya tidak lagi boleh bercanda. Setiap manusia memiliki beragam sifat, beragam cara. Kita terlalu menuntut para guru untuk tampil sempurna. Sesuai dengan guru yang kita idamkan. Tapi salah, guru juga manusia, sifatnya berbeda. Tidak selamanya mereka satu arah, satu jalan.
Aku ingin berterimakasih yang sedalam-dalamnya. Tentang jasa dan kesabaran mereka berikan tanpa meminta imbalan. Jika ada sebuah pertanyaan siapa orang yang paling sabar yang pernah kamu temui jawabanku yang pertama adalah GURUKU !!
Semua yang pernah mengajariku ialah guruku, walau hanya sebait kata, namun ia memberi banyak makna, ialah guruku. Walau hanya segores pena, namun membuatku memfahami banyak alasan ialah guruku. Semua yang pernah mengajariku, membimbingku. Bukan hanya guru-guruku didalam kelas, tapi mereka yang memberiku banyak pengetahuan di alam bebas.
Aahh… profesi yang paling diuji kesabarannya ialah guru. Ia lembut bertutur dan hati-hati berbicara. Aku ingat saat aku menjajaki bangku smp, seorang guru kewarganearaanku menegur alasan nilaiku yang selalu dibawah kkm.
“soal bunda sulit yah nak?”
“enggak tau bun,” jawabku sedikit sinis.
“tapi kamu belajar kan yah nak?“
“belajar kok, saya selalu belajar. Teman-teman yang lain nilainya bagus, mungkin sayanya aja bun yang terlalu bodoh, heheh“
“hmm.. gak gitu dong, yasudah nanti ujian belajar sama bunda yaah“
Percakapan singkat, awalnya aku risih, takut dibilang teman-teman lain mendapat perhatian lebih dari guru ini. Malam ketika esok berlangsungnya ujian aku menunggunya didepan kamar, berharap ia akan memenuhi janjinya. Tapi yang terlihat ia sibuk mengajari murid yang lain. Aku menggerutu dan sedikit menghentaknya dalam hati, lantaran ia yang tak tepat janji. Malam itu aku tak belajar dengannya.
Paginya, selang usai ujian pelajaran pertama kalau tidak salah pelajaran sejarah, guru itu menghampiriku.
“nak maaf tadi malam bunda lupa“
“hmm...“ aku telihat ketus
“kamu udah belajar kan?“
“udah kok bun“
“ya bagus deh, sekarang kamu pelajari ini yah, bagian ini, bagian itu..“
seterusnya ia memberitahuku. Beberapa lembar ia lipat ditandainya, berharap aku membacanya cepat dan memahaminya. Selesai ujian, ternyata nilaiku pas pas an. 6,5 standar kkm, mungkin harapannya nilaiku tak segitu, tapi lebih tinggi.
”lumayan yah hasilnya, jadi kamu gak remedial, besok besok belajar yang giat yah”
kesabarannya.. tak pernah sedikitpun pudar. Sudah tahu aku ini dablek, sulit dibilangi. Ia tetap memberiku dorongan. Bahkan ia tak marah ‘sudah diberi kisi-kisi tetap saja nilaimu jeblok !!’ awalnya aku kira itu sahutannya ketika melihat nilaiku 6,5. tapi ternyata ia memberiku senyuman. Seolah berharap nilaiku akan lebih baik di ujian selanjutnya.
Banyak orang bilang guru itu sambungan dari 2 kata, digugu dan ditiru. Maka dari itu ada pepatah bilang “guru kencing berdiri murid kencing berlari’’ aku tak sependapat terhadap pepatah ini. Naif, seolah guru dilarang keras salah. Takut menimbulkan kelakuan murid seperti yang ia lakukan. Padahal guru pun bagian dari manusia. Manusia yang selalu berbuat salah dan khilaf. Aku jadi ingat lagi masa laluku. Hari itu aku memutuskan untuk memakai sandal ke sekolah. Lantaran kemarin melihat guru x memakai sandal.
“loh kok kamu pakai sandal? Pakai sepatu kalau sekolah itu!’’
“bapak aja pake sandal, jadi saya boleh dong pakai sandal’’
Sinis ucapanku, aku kira guru itu akan membentakku, atau memarahiku habis-habisan. Tapi ia diam menelan ludah. Guratan amarahnya yang siap menghukumku memudar.
“Nak, bapak pakai sendal karena jari bapak luka, kalau pakai sepatu takut lukanya tidak kering, dan lukanya akan semakin parah’’ jawabnya sambil menunjukan luka di sela sela jarinya. Aku gugup. Lekas kuganti sandalku. Aah.. guru itu membuatku terkesima. Ia punya cara banyak agar aku dapat mengertinya.
Aku akan selalu mencintai seluruh guru-guruku, bak aku mencintai mereka yang selalu menghiasi hariku. Membangkitkanku saat aku jatuh dalam naifnya kehidupan. Aku akan selalu mencintai mereka, memberikan seluruh apresiasi hebatku pada mereka. Ya ! mereka yang menbyentuh hidupku untuk selalu tersenyum, untuk selalu berfikiran baik. Yang berdiri kokoh saat aku ditimpa keterpurukan. Mereka yang memebriku banyak cerita, banyak tuturan agar kami menjadi faham. Ya guruku. Ini tentang guru. Tentang seluruh guruku. Tentang guru-guru indonesia. Kami akan selalu mencintai kalian wahai guru.

Kamis, 28 Oktober 2010

MEMASUKI DUNIA USAHA

Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki dunia usaha yaitu :


1. Merintis usaha baru : yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide,organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri.
2. Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis atau diorganisir oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang sudah ada.
3. Kerjasama Manajemen (Frachising):kerjasama antara franchisee dengan franchisor /parent company. Kerjasama ini biasanya: pemilihan tempat, rencana bangunan, peralatan, pengendalian kualitas, riset.
Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Peggy Lambing(2000; 90): Sekitar 43% responden mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di bbrp perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya.

Ada 2 pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang :
• Pertama, Inside out (idea generation) adalah pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
• Kedua, pendekatan outside in, atau opportunity recognition, yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa kebutuhan akan berhasil apabila menanggapi atau menciptakan kebutuhan di pasar

Opportinity recognition tak lain adalah pengamatan lingkungan, yaitu alat pengembangan yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang ekonomi.

Berita peluang tsb bersumber dari :
1. Surat kabar
2. Laporan periodik tentang perubahan ekonomi
3. Jurnal Perdagangan dan pameran dagang
4. Publikasi Pemerintah
5. Informasi lisensi produk yang disediakan oleh pialang saham, universitas dan perusahaan lainnya.

Dalam merintis usaha baru terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
3. Organisasi usaha yang akan digunakan
4. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
5. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

Bidang dan jenis usaha yang dimasuki :
1. Pertanian: usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan perkebunan.
2. Pertambangan: meliputi usaha galian pasir, galian tanah batu dan bata.
3. Pabrikasi: usaha industri, perakitan dan sintesis
4. Konstruksi: usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan dan jalan raya.
5. Jasa keuangan: usaha perbankan, asuransi dan koperasi
6. Jasa perorangan :usaha potong rambut, salon, laundry, katering.
7. Jasa umum: usaha pengangkutan, pergudangan, wartel dan distribusi.
8. Jasa wisata : meliputi berbagai kelompok

Berdasarkan UU No 9/ 1990 tentang Kepariwisataan terdapat 86 jenis usaha yang bisa dirintis yang terbagi ke dalam 3 kelompok :
A. Kelompok usaha jasa pariwisata meliputi :
• Jasa biro perjalanan wisata
• Jasa agen perjalanan wisata
• Jasa Pramuwisata
• Jasa konvensi perjalanan intensif dan pameran
• Jasa Konsultan Pariwisata
• Jasa Informasi Pariwisata

B. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata meliputi :
• Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam
• Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya
• Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus
• Usaha sarana wisata meliputi :
• Penyediaan akomodasi
• Penyediaan makanan dan minuman
• Penyediaan angkutan wisata
• Penyediaan sarana wisata
• Tempat usaha yang akan dipilih

Dalam menentukan tempat usaha harus dipertimbangkan beberapa hal di bawah ini:
1. Apakah tempat usaha tsb mudah dijangkau oleh konsumen, pelanggan atau pasar ? Bagaimana akses pasarnya ?
2. Apakah tempat usaha dekat ke sumber tenaga kerja ?
3. Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya spt alat pengangkut dan jalan raya ?

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN


Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.

Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini

baru dari segi etimologi (asal usul kata).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang

pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi

baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur

permodalan operasinya serta memasarkannya.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan

Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

a. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan

kemampuan kewirausahaan.

b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan

seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada

upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan

produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan

pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih

besar.

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan

sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan

kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang

wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.

Kewirausahaan yang sering dikenal dengan sebutan entrepreneurship berasal dari Bahasa Perancis yang diterjemahkan secara harfiah adalah perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karsa serta karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal .

Stoner, James: kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan kerja, tenaga kerja dan modal-menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain.

Kewirausahaan berbeda dengan manajemen. Paul H. Wilken menjelaskan bahwa kewirausahaan mencakup upaya mengawali perubahan dalam produksi, sedangkan manajemen mencakup koordinasi proses produksi yang sudah berjalan.

Faktor-faktor psikologi

Pada pertengahan 1980-an Thomas Begley dan David P. Boyd mempelajari literatur psikologi mengenai kewirausahaan. Mereka menemukan 5 dimensi :

1. Kebutuhan untuk berprestasi. Wirausahawan mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi: Need for achievement sangat tinggi.

2. Letak kendali : individu mengendalikan hidup mereka sendiri- bukan keberuntungan atau nasib

3. Toleransi terhadap resiko : wirausahawan yang bersedia mengambil resiko memperoleh hasil yang lebih besar daripada orang yang tidak mau ambil resiko

4. Toleransi terhadap keragu-raguan

5. Tingkah laku tipe A : ambisius, energik.

SUMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial

1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan baru dalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagi wirausahawan misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak

2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.

3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru:

Komputer digital,mesin fotokopi, laser, power steering.

4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional menyediakan peluang kewirausahaan.

Misalnya : Steve Jacobs dan Steve Wozniak membalik pasar komputer dengan Apple Computer

Candi Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia



Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.

Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.

Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan misteri itu.

Nah, masih banyak lagi yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi. Tertarik? Datanglah segera. Sejak tanggal 18 September 2006, anda sudah bisa memasuki zona 1 Candi Prambanan meski belum bisa masuk ke dalam candi. Beberapa kerusakan akibat gempa 27 Mei 2006 lalu kini sedang diperbaiki.

A posted by : Sumardi Dwi Saputra